Lokasi
Terletak di Dusun Goliman, Desa Parang Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur.
Aksesbilitas
Berjarak sekitar + 20 Km ke arah Barat Laut Kota Kediri. Dapat ditempuh dengan menggunakan kendaran pribadi atau angkutan umum.
Bila menggunakan angkutan umum dari kota
Kediri naik bus 3/4 jurusan ke kota Nganjuk, dengan tarif Rp 6.000. Turun di Pasar
Gringging.
Selanjutnya naik Angkudes menuju Dusun Goliman, Desa Parang, desa terakhir sebelum naik ke perbukitan menyusuri jalan ke titik air terjun. Angkudes ini tersedia di depan Pasar Gringging.Alternatif selain angkudes, bisa dengan menggunakan ojek sepeda motor yang bisa ditemui di depan Pasar Gringging.
Selanjutnya setelah turun di Dusun Goliman, perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki menyusuri perbukitan dengan ladang penduduk di kanan kiri sekitar 4 km (sekitar 2,5 jam waktu tempuh). Tidak ada petunjuk jalan yang jelas. Paling hanya goresan dari cat di bebatuan dan mengikuti pipa air.
Air Terjun Ngleyangan juga bisa ditempuh lewat Kecamatan Banyakan. Dari kota Kediri naik bus 3/4 (dengan tarif Rp 5.000 per orang) menuju Nganjuk, turun Pasar Banyakan. Lalu dilanjutkan perjalanan ke arah barat, menuju Dusun Goliman. Kondisi jalan beraspal mulus hingga ke desa terakhir, Banyakan, akan tetapi berganti bebatuan hingga tiba di Dusun Goliman.
Terletak di Dusun Goliman, Desa Parang Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur.
Aksesbilitas
Berjarak sekitar + 20 Km ke arah Barat Laut Kota Kediri. Dapat ditempuh dengan menggunakan kendaran pribadi atau angkutan umum.
Bila menggunakan angkutan umum dari kota
Kediri naik bus 3/4 jurusan ke kota Nganjuk, dengan tarif Rp 6.000. Turun di Pasar
Gringging. Selanjutnya naik Angkudes menuju Dusun Goliman, Desa Parang, desa terakhir sebelum naik ke perbukitan menyusuri jalan ke titik air terjun. Angkudes ini tersedia di depan Pasar Gringging.Alternatif selain angkudes, bisa dengan menggunakan ojek sepeda motor yang bisa ditemui di depan Pasar Gringging.
Selanjutnya setelah turun di Dusun Goliman, perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki menyusuri perbukitan dengan ladang penduduk di kanan kiri sekitar 4 km (sekitar 2,5 jam waktu tempuh). Tidak ada petunjuk jalan yang jelas. Paling hanya goresan dari cat di bebatuan dan mengikuti pipa air.
Air Terjun Ngleyangan juga bisa ditempuh lewat Kecamatan Banyakan. Dari kota Kediri naik bus 3/4 (dengan tarif Rp 5.000 per orang) menuju Nganjuk, turun Pasar Banyakan. Lalu dilanjutkan perjalanan ke arah barat, menuju Dusun Goliman. Kondisi jalan beraspal mulus hingga ke desa terakhir, Banyakan, akan tetapi berganti bebatuan hingga tiba di Dusun Goliman.
Jalur yang Terbaru anda bisa melewati Desa Krampyang, Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri, jalur ini bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor dengan jalan menanjak dan masih alami. Jika melewati jalur ini anda bisa parkir di tengah hutan kemudian berjalan kaki lebih dekat dari jalur yang lama.Rute pertama anda menuju Pasar Gringging setelah itu ada peteunjuk arah menuju air terjun Ngleyangan jarak ini bisa di tempuh sekitar 60 menit.
Fasilitas dan Akomodasi
Tersedianya Parkiran di wilayah Goliman yang di kelola oleh pemuda setempat, jadi kita lebih aman saat Ngetrip kesana. Dan sekarang di lokasi Air Terjun Ngelyangan juga terdapat penjual makanan dan minimun.
Fasilitas dan Akomodasi
Tersedianya Parkiran di wilayah Goliman yang di kelola oleh pemuda setempat, jadi kita lebih aman saat Ngetrip kesana. Dan sekarang di lokasi Air Terjun Ngelyangan juga terdapat penjual makanan dan minimun.
AIR TERJUN NGLEYANGAN
Air terjun Ngleyangan disebut juga Air Terjun Sekartaji. Jatuhnya air dari ketinggian + 123 Meter merupakan daya tarik obyek wisata ini disamping udara sejuk karena berada diketinggian 800 meter dari permukaan laut. Air terjun ini terletak di lereng timur gunung Wilis.Legenda
Di atas puncak air terjun ini terdapat sisa situs berupa sumur dan patung-patung Hindu. Konon di situlah tempat Mpu Brahmaraja hidup bersama putrinya Dewi Amisani (Dandang Gendis) untuk beberapa waktu lamanya sampai ia dijemput pulang ke keraton Kediri untuk dinpbatkan menjadi Raja Kediri yang baru bergelar SriKertajaya untuk menggantikan Jayasheba uyang mangkat beberapa bulan belumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar